Siapa yang sudah membaca buku attitude plus karangan Tony Christiansen?
Boy, buku yang sangat bagus bukan? amat sangat menginspirasi.
Bayangkan teman, Tony, pada saat usia nya 9 tahun, ketika sedang membantu ayah temannya mengumpulkan batu bara di sebuah desa di Selandia Baru, untuk dinaikkan ke kereta api, pada hari yang cerah, dengan hati gembira, mereka bertiga bekerja menaikkan batu bara itu, keranjang demi keranjang. Tiba tiba kereta api bergerak dan melindas kedua kaki dari Tony kecil.
Akhirnya kecelakaan itu terjadi, kaki Tony harus diamputasi. Itupun sudah merupakan suatu keajaiban, kata dokter, seharusnya Tony sudah meninggal, karena terjadi pendarahan yang sangat banyak. Namun entah kenapa dia tetap hidup. Maybe karena masih ada tugas penting dalam hidupnya yang belum tercapai. Maybe karena ia akan menjadi orang besar dan menginspirasi banyak orang?
Sepulang dari Rumah Sakit, Tony melanjutkan sekolah, lalu dengan uang tunjangan penggantian yang diberikan oleh pemerintah karena kecelakaan itu, ayah Tony membuatkan Tony sebuah kolam renang di belakang rumahnya. Dan ia menyukainya.
Dalam waktu singkat Tony belajar berenang dan mampu melintasi 52 kali panjang kolam.
Lalu ia mendaftarkan diri sebagai penyelamat pantai di kotanya. Dan dalam 1 tahun ia mendapat penghargaan dari walikota karena menyelamatkan 32 nyawa. Hai, seorang yang tidak punya kaki menyelamatkan 32 nyawa? wow!
Kemudian Tony belajar olahraga yang lain, dengan sukses sukses kecil yang dicapainya, Tony menjadi percaya diri bahwa ia dapat melakukan apapun yang bisa dilakukan oleh orang lainnya, bahkan orang yang normal sekalipun.
Selama karirnya dalam olahraga dia mewakili Selandia Baru ke perlombaan di seluruh dunia dan mengumpulkan 32 medali emas.
Tony juga belajar Taekwondo, dan mempunyai gelar Dan II sabuk Hitam. Wah bagaimana ia melakukan tendangan? Dia menendang dengan kepalanya. Yang jelas dia berhasil melakukannya dan mempunyai gelar Dan II.
Ia juga melakukan balap mobil, dan bahkan ia terbang solo dengan pesawat terbang tanpa didampingi siapapun. Dia memegang lisensi sebagai orang tanpa kaki pertama yang terbang sendirian di Selandia Baru.
Tony menikah dengan wanita normal, punya 3 orang anak normal, dan hidup bahagia.
Baru baru ini Tony berhasil mendaki Gunung Kilimanjaro. Gunung yang bahkan orang normal pun sulit menaklukannya. Namun Tony melakukannya.
Salah satu pencapaian hebat Tony yang lain adalah Tony bekerja sebagai painting disainer, yaitu mengecat gedung, membuat papan reklame, perusahaan dimana Tony bekerja ini, akhirnya setelah 12 tahun, Tony membelinya, dan kini menjadi perusahaan disainer yang beromset jutaan dollar.
Tony tidak berhenti sampai disana, ia adalah seorang pencapai, yang selalu ingin melakukan, menjadi sangat baik dibidang yang ia tekuni. Kini Tony berkarir sebagai seorang pembicara motivasi. Tony bercerita keliling dunia tentang masalah, tantangan yang ia hadapi dan bagaimana ia mencapai begitu banyak hal dalam hidupnya.
Ia menulis beberapa buku terlaris, salah satunya adalah: Attitude Plus yang bisa anda dapatkan di Gramedia.
Buku ini sangat menginspirasi saya. Amat sangat, untuk kesekian kalinya saya menjadi sadar bahwa orang dengan tanpa kedua kaki, mampu mencapai begitu banyak hal dalam hidupnya, dan menjadi sangat bagus dalam apapun yang dia putuskan untuk menjadi bagus.
Betapa senangnya saya, karena saya hidup normal, dan saya bisa memilih tidak harus sebanyak itu, saya bisa memilih dua atau tiga bidang saja dalam hidup saya dan melakukan dan menjadi sangat bagus disana. Saya mungkin tidak harus menjadi juara olimpiade, atau mencapai Dan II Taekwondo. Tapi saya bisa memilih bidang yang saya suka lakukan dan give my best. Menjadi yang terbaik yang saya mampu lakukan dan berikan.
Dengan itu saya tidak perlu kuatir dengan income, karena jika saya melakukan dengan sangat baik, maka income akan mengikuti saya sampai kapanpun.
Ehm terimakasih Tony atas contoh dan bukunya yang sangat menginspirasi, bukumu sudah saya baca lebih dari 6 kali. Dan masih terus saya baca setiap kali saya butuh dorongan lebih.
Bahkan saya membeli buku Tony, semua buku, dalam bahasa Inggris, dan semua CD, termasuk CD lagu nya. Thanks Tony. Bagi teman teman yang ingin melihat wajah Tony dan daftar buku serta pencapaian nya, silahkan kunjungi: Tony Christiansen Website
Helen Keller
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Helen Adams Keller | |
Lahir | 27 Juni 1880 Tuscumbia, Alabama |
---|---|
Meninggal | 1 Juni 1968 Easton, Connecticut |
Pekerjaan | Penulis, Aktivis, Dosen |
Helen Adams Keller (27 Juni 1880 - 1 Juni 1968) adalah pemenang dari Honorary University Degrees Women's Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar. Ia menulis artikel serta buku-buku terkenal, diantaranya The World I Live In dan The Story of My Life (diketik dengan huruf biasa dan Braille), yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk orang-orang buta dan tuli. Ia mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind.
[sunting] Biografi
Ia lahir normal di Tuscumbia, Alabama pada 1880. Pada usia 19 bulan, ia diserang penyakit misterius yang menyebabkannya buta dan tuli. Ia jadi liar dan tidak dapat diajar pada usia 7 tahun, sehingga orang tuanya bertemu Johanna (Anne) Mansfeld Sullivan Macy untuk menjadi guru pribadi dan mentor. Annie memegang tangan Helen di bawah air dan dengan bahasa isyarat, ia mengucapkan "A-I-R" pada tangan yang lain. Saat Helen memegang tanah, Annie mengucapkan "T-A-N-A-H" dan ini dilakukan sebanyak 30 kata per hari. Helen diajar untuk membaca lewat huruf braille sampai mengerti apa maksudnya. Helen menulis, "Saya ingat hari yang terpenting di dalam seluruh hidup saya adalah saat guru saya, Anne Mansfield Sullivan, datang pada saya." Dengan tekun, Annie mengajar Helen untuk berbicara lewat gerakan mulut, sehingga Helen berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati." Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin lewat braille. Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College (cabang Universitas Harvard), khusus wanita. Annie menemani untuk spell textbooks, huruf demi huruf, yang diletakkan ke tangan Helen. Hanya 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude.
[sunting] Pranala luar
Stephen Hawking
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stephen Hawking | |
---|---|
Professor Stephen William Hawking | |
Lahir | 8 Januari 1942 Oxford, Britania Raya |
Tempat tinggal | Britania Raya |
Warga negara | Britania Raya |
Bidang | Fisikawan |
Institusi | Universitas Cambridge |
Alma Mater | Universitas Oxford Universitas Cambridge |
Pembimbing Doctoral | Dennis Sciama |
Murid bimbingan | Bruce Allen Fay Dowker Malcolm Perry Bernard J. Carr Gary Gibbons |
Dikenal atas | Black holes Theoretical cosmology Quantum gravity |
Penghargaan | Copley Medal (2006) |
Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942; umur 67 tahun) adalah seorang ahli fisika teoritis. Ia adalah seorang profesor Lucasian dalam bidang Matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama sekali karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan tulisan-tulisan popnya di mana ia membicarakan teori-teori dan kosmologinya secara umum. Tulisan-tulisannya ini termasuk novel ilmiah ringan A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut, suatu periode terpanjang dalam sejarah.[1]
Meskipun mengalami cacat jasmani yang luar biasa dan mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena motor neuron disease, karir ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.
Ludwig van Beethoven
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli.
Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.
Keluarga dan masa muda
[sunting] Keluarga
Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven (1712-1773) bertugas sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven (1740-1792) bekerja sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun 1752). Ibunya bernama Maria Magdalena Keverich (1767-1787). Johann van Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tapi kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada usia yang sama.
[sunting] Masa muda
Guru komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe (1748-1798). Neefe yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan komposisi-komposisi milik Bach dan cara berimprovisasi, dia juga membantu Beethoven menerbitkan karya pertamanya (1783). Dalam sebuah majalah musik, Neefe menulis bahwa Beethoven bisa menjadi ‘Mozart’ yang kedua seandainya ia meneruskan karirnya.
Pangeran Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe dalam bermain organ dan harpsikord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tiga sonata yang didekasikan kepada Pangeran Franz, tapi karena ia belum mendapatkan gaji dari pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi. Permohonan ini dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga trio piano untuk pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven meninggal. Pada saat yang sama, Beethoven belajar musik pada Franz Ries.
Pada 1787, Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu dengan Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan Beethoven dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada masa depan nanti. Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya habis, dia juga dipanggil pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC, yang kemudian merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787. Beethoven terbeban mengurusi kedua adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya pemabuk dan menghambur-hamburkan uang untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji ayahnya diberikan kepadanya. Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan memberi les piano kepada keluarga bangsawan.
[sunting] Berguru kepada Haydn
Pada 1792, Joseph Haydn sedang menetap di Wina untuk sementara dalam perjalanannya menuju London. Pangeran Waldstein, salah satu teman dekat Beethoven berhasil membujuk Pangeran Franz untuk membiayai perjalanan Beethoven menuju Wina untuk belajar komposisi pada Haydn.
Pelajaran komposisi Beethoven pada Haydn tak berjalan dengan baik. Haydn memang guru yang ramah dan baik namun dia tak memberi banyak perhatian dan tidak mengoreksi tugasnya dengan teliti. Haydn menghargai Beethoven walau dia kurang mengerti ide-ide musiknya. Beethoven tanpa sepengetahuan Haydn belajar komposisi di bawah bimbingan Johann Schenk. Pangeran Franz memanggil Beethoven pulang ke Bonn tetapi Beethoven memilih untuk tinggal di Wina dan berkarir di sana sampai ia meninggal.
Pada saat Haydn pergi ke London pada awal 1794, Beethoven belajar komposisi pada Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Beethoven memulai karirnya di Wina sebagai pianis. Pada Maret 1795, Beethoven membawakan Piano Concerto in Bb Major, Op. 19, dia juga mengadakan kunjungan ke Praha, Dresden, Leipzig, dan Berlin pada 1796.
[sunting] Di Wina
[sunting] Awal karir
Pada awal karirnya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran Franz, selain itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya, antara lain Pangeran Carl von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan kepadanya salah satu sonata pianonya yang paling terkenal, Sonata in C Minor ‘Pathetique’, Op. 13. Masa awal Wina merupakan masa yang cukup produktif bagi Beethoven. Komposisi-komposisi yang ia gubah antara lain simfoni no. 1 dan 2, lima sonata piano termasuk ‘Moonlight’ sonata dan ‘Pastorale’ sonata, sonata biola keempat dan kelima (Op. 23 dan Op. 24), variasi cello pada Bei Mannern, welche Liebe fuhle milik Mozart, Quintet Op. 18, Septet in Eb Major, Op. 20, dan Quintet, Op. 29. Beethoven tidak hanya populer sebagai pianis virtuoso namun juga sebagai komponis. Murid-muridnya kebanyakan berasal dari keluarga aristokrat.
[sunting] Mulai periode ketulian
Pada pertengahan 1801, Beethoven menyadari bahwa daya pendengarannya mulai berkurang akibat otoslerosis. Sebuah surat yang ditemukan di sebuah rumah Beethoven di Heiligenstadt dekat Wina yang dikenal sebagai ‘Warisan Heiligenstadt’ berisikan betapa sedihnya Beethoven karena penyakit yang dialaminya. Kesedihannya memang wajar karena pada saat itu Beethoven sedang dalam puncak karirnya. Karena penyakit ini, Beethoven menjadi depresi dan dia menjadi semakin minder dalam pergaulan sosial. Salah satu alasan lain depresinya Beethoven adalah karena ia tak berhasil mendapatkan ‘teman hidup’. Banyak wanita bangsawan yang sering dicintainya namun umumnya cintanya bertepuk sebelah tangan.
[sunting] Lepas dari masa kemuraman
Pada tahun 1802, Beethoven keluar dari kemuramannya. Dia melanjutkan membuat komposisi. Pada tahun 1803 dia mementaskan Piano Concerto in Eb Major, Op. 37 dan tampil sebagai solois. Pada tahun yang sama Beethoven juga memainkan Violin Sonata Op. 47 miliknya dengan violinis virtuoso George Polgreen Bridgetower (1799-1860) dan mempersembahkan karya tersebut kepada Rudolph Kreutzer.
[sunting] Symphony No. 3 Eroica
Pada tahun 1805 menggubah Symphony No. 3 in Eb ‘Eroica’, Op. 55. Menurut temannya, Ferdinand Ries, Beethoven merobek judul asli simfoni yang didekasikan untuk Napoleon Bonaparte itu. Beethoven sangat marah setelah tahu bahwa Napoleon mengumumkan dirinya menjadi kaisar Perancis. Beethoven mengubah judul simfoni asli ini, ‘Bonaparte’ dan menulis ‘Sinfonia Eroica…composta per festiggiare il sovvenire de un grand’ uomo’ yang berarti ‘Simfoni eroika, ditulis untuk mengenang seseorang yang agung’.
Tulisan ‘Sinfonia Grande intitolata Bonaparte del Sigre’ yang terdapat pada kopi manuskrip simfoni yang pertama dan kedua dihapus Beethoven secara paksa dan meninggalkan bekas lubang. Namun, kemarahan Beethoven hanya sebentar karena beberapa bulan setelah penobatan Napoleon, Beethoven mengirim surat pada Breitkopf & Härtel ‘titel simfoni itu sebenarnya Bonaparte’ dan pada tahun 1810 dia menulis bahwa ‘misa ini mungkin bisa juga didekasikan untuk Napoleon’. Simfoni tersebut dipentaskan di kediaman Pangeran Lobkowitz pada akhir tahun 1804.
[sunting] Gaya komposisi baru
Dengan simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari masa depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny, muridnya, Beethoven mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga sonata piano, Op. 31. Hasilnya terlihat pada tiga sonata miliknya, Piano Sonata in C Major ‘Waldstein’, Op. 53, Piano Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F Minor ‘Appasionata’, Op. 57. Tapi, Beethoven pernah mengomel pada Czerny bahwa dia agak kesal karena publik hanya menyukai ‘Moonlight’ sonata miliknya padahal dia bisa menciptakan lagu-lagu yang lebih bagus dari lagu itu.
Simfoni kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni yang memulai gaya baru. Pada simfoni ini, terdapat tempo nada yang seperti mars. Hal ini tak pernah terjadi pada masa-masa sebelum Beethoven.
[sunting] Pentas opera Fidelio
Pada tahun 1805, sebuah teater mementaskan opera milik Beethoven, Fidelio, yang memiliki judul asli Leonore. Namun, pementasan ini tak berhasil karena pada beberapa hari sebelumnya, Wina ditaklukkan oleh Napoleon. Fidelio direvisi oleh Beethoven dua kali, tahun 1806 dan 1814. Beethoven juga menciptakan empat overture untuk Fidelio yang diberi judul Overture Leonore no. 1, 2, dan 3. Overture ke-4 diberi nama Overture Fidelio.
Sesungguhnya Beethoven belum memiliki pendapatan tetap. Dia baru menerima honor setelah menyelesaikan pesanan musik atau ada karyanya yang diterbitkan. Pada 22 Desember 1808, Beethoven mengadakan konser untuk mencari dana di teater Wina. Konser ini menampilkan banyak karya Beethoven yang terbaru, antara lain Symphony No. 5 in C Minor, Op. 67 dan Symphony No. 6 in F Major, Op. 68, konserto piano no. 4, dan Fantasien, Op. 80. Konser ini belum diketahui kesuksesannya dari segi keuangan.
[sunting] Ingin pindah dari Wina
Pada tahun 1808, Beethoven sesungguhnya ingin pindah dan bekerja pada Jerome Napoleon di Cassel dengan gaji 2400 gulden/tahun. Namun, teman-temannya dari kalangan bangsawannya, antara lain Pangeran Rudolph , Pangeran Lobkowitz, dan Kinsky meminta Beethoven untuk tetap tinggal dengan jaminan mereka akan membayar gaji Beethoven sebesar 4000 Gulden per tahun. Beethoven juga membuat komposisi Piano Concerto No. 5 in B Flat Major ‘Emperor’, Op. 73, yang didekasikan untuk Pangeran Rudolph dan String Quartet in E Flat Major, Op. 74. Pada tahun yang sama, Napoleon menduduki kembali kota Wina sehingga banyak bangsawan yang melarikan diri dari sana. Beethoven menciptakan Piano Sonata in Eb ‘Les adieux’, Op. 81a.
[sunting] Krisis keuangan
Pada tahun 1811, Beethoven semakin depresi pada masa sulit ini. Terutama karena ia tak berhasil mendapat jodoh. Salah satu wanita yang ia pinang adalah Countess Therese Malfatti namun ia ditolak. Beethoven juga mengalami krisis keuangan karena terjadi penurunan mata uang kertas di Wina. Harga uang menjadi seperlima dari mata uang terbaru. Beethoven juga mengalami perselisihan dengan adiknya, Johann. Namun, Beethoven mulai mengerjakan Symphony No. 7 in A Major, Op. 92 dan selesai pada awal 1812.
Pada musim semi tahun 1812, Beethoven berkunjung ke spa di Teplitz dan bertemu dengan Johann Wolfgang von Goethe, salah satu orang yang paling ia kagumi semenjak masa kecilnya. Pada tanggal 8 Desember 1813, Beethoven membuat simfoni ‘perang’ berjudul Wellington’s Victory. Beberapa komponis terkenal seperti Hummel, Mayseder, Moscheles, dan Salieri ikut ambil bagian pada pementasan simfoni ini.
[sunting] Konser besar
Pada tanggal 29 November 1814, Beethoven mementaskan Fidelio yang sukses besar. Sebagian besar anggota kongres Wina ikut menonton opera ini. Di luar kesuksesan tersebut, pendengaran Beethoven semakin lama bertambah parah. Keadaan ini bertambah parah karena Beethoven menuntut hak orang tua asuh atas keponakannya, Karl. Beethoven menganggap ibu Karl tak sanggup mengasuh keponakannya. Beethoven memenangkan kasus ini namun ia pun bukan orang tua yang baik untuk Karl. Anak itu akhirnya menjadi tertekan dan mulai bergaul dengan geng anak-anak nakal. Puncaknya adalah pada tahun 1826, saat Karl mencoba bunuh diri. Hal ini membuat Beethoven cukup mengalami depresi. Setelah sembuh, Karl kembali ke ibunya dan masuk ke sekolah militer.
Pada tahun 1817, Beethoven keluar dari depresi dan kemurungannya. Hal ini terlihat dengan saat dia membuat Piano Sonata in A Major, Op. 101. Pada tahun 1817, Beethoven menggubah beberapa komposisi untuk seorang penulis Inggris, Richard Ford. Namun, karya-karya ini tak pernah diketahui sampai ditemukan di Inggris pada tahun 1999. Selain itu, Beethoven juga mulai merencanakan untuk menggubah piano sonata-nya yang paling revolusioner, Piano Sonata in Bb 'Hammerklavier', Op. 106.
[sunting] Missa Solemnis
Pada tahun 1822, Beethoven menggubah Missa Solemnis untuk penobatan Pangeran Rudolph sebagai uskup di Olomouc pada tahun 1819. Beethoven juga memulai rancangan simfoni ke-9-nya.
Pada 7 Mei 1824, Beethoven mementaskan Missa Solemnis beserta Simfoni ke-9 di Wina. Konser ini sukses besar. Tapi ada berita yang mengatakan bahwa Beethoven tidak sadar kalau konsernya telah selesai dan terus membaca partitur. Caroline Unger, salah satu solois alto dalam simfoni tersebut harus menarik baju Beethoven agar dia mau berbalik dan melihat ke arah penonton yang bertepuk tangan dengan meriah.
Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi yang ternyata disebabkan oleh sakit ginjal. Penyakitnya tak tertolong dan dia meninggal pada 26 Maret 1827.
Di tahun 331 SM, Iskandar, tiba di Mesir, disambut sebagai pemerdeka: sang Adinata baru memerdekakan rakyat Mesir dari kekuasaan Parsi . Lantas sekali, ditabalkan firaun di Memphis dan memperoleh paling tidak gelar putra Amon-Ra, sangat wajar bahwa Alim Ulama Agung wadi Siwah menyapa Iskandar sesuai dengan hal ikhwal demikian, ketika yang kedua mempersembahkan diri padanya agar minta nasihat berunding dengan sabda dewa.
Kelak pada suatu peristiwa yang terjadi sekonyong-konyong di Baktera, alhasil kenyataan bahwa, setelah dinobatkan raja Persia, Raja Agung, Iskandar menantikan warganegara Persianya, namun juga orang Yunani dan Masedonia bahwa mereka meniarap kepadanya. Para Raja Akhemenid bukanlah dewata. Taklukan diri tidak merupakan apa-apa melainkan tanda hormat adat isti’adat yang diwajibkan padanya oleh warganegara, dan sangat bernalar bahwa Iskandar telah menuntutnya, andaikata ingin mengabsahkan kuasa setara kebiasaan negeri itu, bahwa faedah sewaka pada Raja Agung ditaati. Demikianlah jadinya sebaliknya dengan orang Yunani dan, dengan seperti diketahui, dengan orang Masedonia: bangsa tersebut bertiarap hanya kepada dewanya. Usaha ini konon disalah tanggapi, sampai pada titik di mana orang Masedonia terangsang olehnya, dan bahwa seorang jenderal juga tertawa gelak-gelak. Orang Yunani, Kalisteno, menolak sujud dan menasihati agar rasam kultur Asia disyaratkan pada orang Asia saja. Iskandar, sebagaimana kita diberitahu, menentang percobaan yang gugur ini.
Kejadian terakhir, yang desisif, memaparkan bahwa penakluk hendak menyifatkan diri statut kesaktian guna menetapkan wewenang yang sedang dibina sejak waktu lama: surat perintah yang, semenjak Susa, diusulkannya dan dipancarkan pada tahun 324 pada kota Liga Korintia, diperintahi Antipater. Dekret ini mengandung obyektif ganda: diatur bahwa tentara sewaan dan orang dalam pengasingan dari kota Yunani yang sudah berjasa di Timur, selaiknya disambut (yang menurut norma yuridis tidak boleh dilakukannya, karena, sebagai presiden gabungan negara tersebut (Liga Korintia), tidak diperkenankan timbrung dalam urusan intern kota. Malah jadinya, serdadu bayaran itu yang dihalaukan Antipater atau pemerintahnya, sedang menyembulkan bahaya sebagaimana mereka tidak digabungkan ulang dalam kota masing-masing). Dan merumuskan surat permohonan: yakni pendewaan. Kota menepati permintaan beliau, dan larangan yang membebankan Seri Baginda Iskandar, tidak memikulkan sang dewa Iskandar, tidak dapat dilewati.
Peta yang menunjukkan taklukan Iskandar Zulkarnaen
Ekspedisi dan Kepribadiannya
Adapun buana Laut Tengah telah banyak benar berubah seusai taklukan timur Iskandar: tepi langit diperbesarkan sesuai dengan itu, dan semua yang berasal dari Levantina (Mediterrania Timur) penuh akan hal baru, ceritera menghujan lebat, karangan direka-reka melebur dengan realitas. Hasratnya ingin tahu tentang negeri timur, sudah kuat, mengintensifikasi diri. Stesias dari Snido, sejarahwan agak sebelum Thucyclide, sudah mengarang tentang India. Meskipun Lusian (Sejarah benar, I, 2-3) tidak mengakui kenyataan apapun dalam kata-katanya, karena dirinya belum melihat apa-apa dan sumbernya tidak handal. Alhasil, dapat diangan-angankan sewajarnya bangsa yang nun jauh di sana, baik menciptakan pulau, di mana orang hidup gembira, dalam kelimpahan dan keselarasan. Pendapatan cita-cita ini, seketika dipencarkan gambaran mengenai apa yang bagi banyak orang Yunani, adalah Dunia Baru, tanpa memperingatkan ulang dalam keadaan serupa, gaya utopis Renaisans.
Kemenangan perang Iskandar Agung, tanpa ayal lagi, merevolusioner pengetahuan bumi Helenis atas negeri baru seperti yang telah sebagian diketahui. Manungsa zaman baheula konon sangat prihatin akan hal itu: Strabon, (1I,2,1(C.14)) menunjukkannya kepada kita dengan jernih, diperbandingkan untuk alasan ini Sri Baginda Iskandar sama orang Romawi, yang mana ekspedisisnya melawan bangsa Partia mengizinkan kemajuan setara faham geografis. Sebermula, akibat paling langsung, sekitar rencana sastra, niscaya pemancarluasan dongeng eksplorasi yang melakonkan salah satu peran paling utama menyangkut kemunduran dan seluk-beluk tapal-batas dunia yang diketahui. Selain Kalisteno dari Olynto, oleh siapa karyanya dibuahkan seiring masa ekspedisi. Oneiscrito dari Astypalaia, Nearko dari Kreta, Ptolemy, Aristobulo mengarang ceritera perjalanannya. Dongeng ini dikaji dengan penuh perhatian oleh Erastosteno, jikalau dipercayai rasam yang dirakit dari itu.
Puing Yunani di Farah, wilayah sungai Helmand Afganistan.
Mark Zuckerberg
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mark Elliot Zuckerberg | |
Lahir | 14 Mei 1984 Dobbs Ferry, New York, U.S. |
---|---|
Pekerjaan | Founder and CEO of Facebook |
Mark Elliot Zuckerberg (lahir 14 Mei 1984; umur 24 tahun) adalah seorang programer komputer dan pengusaha asal Amerika Serikat. Ia menjadi kaya di umurnya yang relatif muda karena berhasil mendirikan dan mengembangkan situs jaringan sosial Facebook di saat masih kuliah dengan bantuan teman Harvardnya Andrew McCollum dan teman sekamarnya Dustin Moskovitz dan Crish Hughes. Saat ini ia menjabat sebagai CEO Facebook.[1]
Forbes mencatatnya sebagai milyarder termuda, atas usaha sendiri dan bukan karena warisan, yang pernah tercatat dalam sejarah. Kekayaannya ditaksir sekitar satu setengah miliar dolar Amerika.[2]
Larry Page
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lawrence Page | |
Lahir: | 26 Maret 1973 Lansing, Michigan |
---|---|
Pekerjaan: | Pendiri dan Presiden Divisi Produk Google Inc. |
Nilai bersih: | $15.8 billion USD (2008)[1] |
Pasangan: | Lucinda Southworth |
Lawrence Edward "Larry" Page (lahir di Lansing, Michigan, 26 Maret 1973; umur 35 tahun) adalah salah satu pendiri dari mesin pencari internet Google dan saat ini adalah presiden produk pada Google Inc.
[sunting] Awal kehidupan dan pendidikan
Page adalah seorang lulusan dari East Lansing High School. Page memperoleh gelar Bachelor of Science dalam teknik komputer dari Universitas Michigan dengan pujian dan seorang lulusan Master dari Universitas Standford.
[sunting] Bisnis
Ketika menjadi seorang siswa di program Ph.D. ilmu komputer Universitas Stanford, Page bertemu Sergey Brin. Bersama mereka menjalankan mesin pencari Google, yang mulai beroperasi pada 1998. Google didasarkan pada teknologi PageRank yang telah dipatenkan, yang mendasarkan pada struktur link - link antar situs web untuk menentukan peringkat suatu situs tertentu. Page masih tetap on leave dari program Ph.D.
Ketika di universitas, dia membuat mesin cetak inkjet dari potongan-potongan balok Lego.
Page menjalankan Google sebagai presiden bersama dengan Brin sampai 2001, ketika mereka merekrut Eric Schmidt untuk menjadi ketua umum dan CEO Google. Page sekarang menjalankan Google sebagai tritunggal bersama dengan Brin dan Schmidt.
Menurut Forbes, Page mempunyai perkiraan kekayaan bersih sebesar AS$12,8 milyar, membuatnya orang nomor 27 terkaya di dunia (satu tempat di belakang pendiri lain Google, Sergey Brin). Pada September 2005 dia dan pendiri Google lainnya, Sergey Brin, membeli sebuah pesawat penumpang yang sangat besar, sebuah Boeing 767, untuk penggunaan pribadi mereka.
Bill Gates
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bill Gates | |
Bill Gates pada World Economic Forum di Davos, 2008 | |
Lahir | 28 Oktober 1955 Seattle, Washington |
---|---|
Tempat tinggal | Amerika serikat |
Pekerjaan | Chairman of Microsoft Co-Chair dari Bill & Melinda Gates Foundation |
Suami/Istri | Melinda Gates (1994–sekarang) |
Anak | Jennifer Katharine Gates (1996), Rory John Gates (1999) dan Phoebe Adele Gates (2002) |
Situs | Bill Gates |
William Henry Gates III (lahir di Seattle, Washington, 28 Oktober 1955; umur 53 tahun), lebih dikenal sebagai Bill Gates, adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates. Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007), namun sejak 5 Maret 2008 berada di posisi ketiga setelah pebisnis AS Warren Buffett dan pebisnis Meksiko Carlos Slim Helú.[1]
Biografi
Bill Gates dilahirkan di Seattle, Washington dari William Henry Gates, Jr., seorang pengacara, dan Mary Maxwell, pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way. Gates belajar di Lakeside School, sekolah elit yang paling unggul di Seattle, dan meneruskan berkuliah di Universitas Harvard, tetapi didrop out.
William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga bersaudara dalam keadaan sosialnya terkemuka di Seattle, Washington. Ayahnya seorang pengacara dengan perusahaan yang punya banyak koneksi di kota, dan ibunya seorang guru, yang aktif dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki.
Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada intinya ini sebuah mesin ketik yang selanjutnya siswa bisa memasukkan perintah yang dikirimkan kepada komputer; jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas pada teletype. Proses ini merepotkan, tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat menguasai BASIC, bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. "Dia adalah seorang 'nerd' (eksentrik)," sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu.
Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen sewaktu masih sekolah bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk mikro komputer. Seperti cerita di Popular Electronics mengenai "era komputer di rumah-rumah" dan mereka berdua yakin software adalah masa depan. Inilah awal Microsoft.
Semasa ia belajar di Harvard, ia dan Paul Allen menulis perangkat lunak Altair BASIC untuk Altair 8800 dalam dasawarsa 1970. Altair merupakan komputer pribadi pertama yang sukses. Diberi inspirasi oleh BASIC, sebuah bahasa komputer yang mudah dipelajari dan ditulis di kolese Dartmouth untuk mengajar, versi Gates dan Allen kemudian menjadi Microsoft BASIC, bahasa komputer terjemahan yang utama untuk sistem operasi komputer MS-DOS, yang menjadi kunci pada kesuksesan Microsoft. Microsoft Basic pada nantinya dijadikan Microsoft QuickBasic. Versi Microsoft QuickBasic yang dijual tanpa kompiler QuickBasic dikenal sebagai QBasic. QuickBasic juga dijadikan Visual Basic, yang masih popular hingga masa sekarang.
Dalam awal dasawarsa 1970, Gates menulis Surat Terbuka kepada Penghobi (Open Letter to Hobbyists), yang mengejutkan komunitas yang mempunyai hobi pada komputer dengan menyatakan bahwa ada pasaran komersial untuk perangkat lunak/software dan bahwa software tidak layak dikopi dan digandakan tanpa izin penerbitnya. Pada masa itu, komunitas tersebut dipengaruhi kuat oleh dasar radio hamnya dan etika hacker, yang berpendapat bahwa innovasi dan pengetahuan patut dibagi oleh komunitas pengguna komputer. Gates kemudian mendirikan Microsoft Corporation, salah satu perusahaan paling sukses di dunia, dan memimpin arah kepada pembukaan industri software komputer.
Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik untuk caranya berdagang. Satu contoh ialah MS-DOS. Pada akhir dasawarsa 1970, IBM berencana untuk memasuki pasaran komputer personal dengan komputer personal IBM, yang diterbitkan pada 1981. IBM memerlukan sistem operasi untuk komputernya, yang direncanakan dapat mencakup dan mengelola arkitektur 16-bit oleh keluarga chip x86 Intel. Setelah berunding dengan sebuah perusahaan lain (Perusahaan Digital Research di California), IBM bertanya kepada Microsoft. Tanpa memberitahu tentang ikatan mereka dengan IBM, eksekutif-eksekutif Microsoft membeli sebuah system operasi x86 dari perusahaan Seattle Computer seharga $50,000. (Ada kemungkinan Microsoft dilarang IBM untuk memberitahukan tentang ikatannya kepada orang awam) Microsoft kemudian melisensikan sistem operasi ini ke IBM (yang menerbitkannya dengan nama PC-DOS) dan bekerja dengan perusahaan komputer untuk menerbitkannya dengan nama MS-DOS, pada setiap system komputer yang dijual.
Rencana Microsoft amat sukses tetapi digugat oleh Seattle Computer karena Microsoft tidak memberitahukan mengenai ikatannya dengan IBM untuk membeli system operasi itu dengan murah; oleh sebab ini, Microsoft membayar uang kepada Seattle Computer, tetapi tidak mengakui kesalahannya. Reputasi Gates kemudian lebih diburukkan oleh tuntutan dakwaan monopoli oleh Departemen Keadilan A.S. dan perusahaan-perusahaan individu yang menentang Microsoft dalam akhir dasawarsa 1990.
Dalam dasawarsa 1980 Gates gembira atas kemungkinan penggunaan CD-ROM sebagai media penyimpanan dokumen, dan mensponsori penerbitan buku CD-ROM: The New Papyrus yang mempromosikan ini.
Tidak dapat disangkal bahwa Bill Gates telah melakukan beberapa kesalahan dalam bisnis softwarenya. Hal ini terbukti dengan beberapa dakwaan yang diarahkan kepadanya berkaitan dengan cara - cara bisnis yang melanggar undang-undang bisnis Amerika Serikat, misalnya monopoli Internet Explorer pada sistem operasi Windows.
Pada tahun 2000, Bill Gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO dan memandatkannya kepada kawan lamanya, Steve Ballmer. Gates kemudian memilih untuk kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu sebagai pencipta perangkat lunak. Kini Bill Gates menjadi Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaannya sendiri, Microsoft Corp.
Dalam kehidupan pribadinya, Gates menikah dengan Melinda French pada 1 Januari 1994. Mereka mempunyai tiga orang anak, Jennifer Katharine Gates (1996), Rory John Gates (1999) and Phoebe Adele Gates (2002).
Dengan istrinya, Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, sebuah yayasan sosial filantropi. Para kritikus mengatakan ini merupakan pembuktian terhadap kemarahan orang banyak tentang atas praktik monopoli dan adikuasa perusahaannya, tetapi mereka yang dekat dengan Gates berkata bahwa ia telah lama berencana untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya. Pada tahun 1997 koran Washington Post menyatakan bahwa "Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan 90 persen daripada hartanya semasa dia masih hidup." Untuk meletakkan ini dalam perspektif yang benar, sumbangan ini, walau apa sebabnya, telah menyediakan uang yang amat diperlukan untuk beasiswa universitas kaum minoritas, menentang AIDS dan sebab-sebab lain, kebanyakannya isu-isu yang biasa tidak dipedulikan oleh komunitas penderma, seperti penyakit-penyakit yang biasa kita lihat di dunia ketiga. Dalam bulan Juni 1999, Gates dan istrinya mendermakan $5 milyar kepada organisasi mereka, pendermaan yang paling besar dalam dunia oleh individu-individu yang hidup.
Pada tahun 1994, ia membeli Codex Leicester, sebuah koleksi naskah manuskrip Leonardo da Vinci; pada tahun 2003 koleksi ini dipamerkan di Museum Seni Seattle.
Pada tahun 2005, Gates menerima penghargaan kesatriaan (Knight Commander of the Order of the British Empire Kehormatan) dari Ratu Elizabeth II.
Pada 27 Juni 2008, Gates mengundurkan diri dari sebagian besar jabatannya di Microsoft (namun tetap bertahan sebagai ketua dewan direktur) dan mengkonsentrasikan diri pada kerja kedermawanan melalui yayasan yang didirikannya, Yayasan Bill & Melinda Gates.
[sunting] Perkiraan kekayaannya
Menurut senarai Forbes orang-orang paling kaya dalam dunia [1]: